“Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban
dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad & At-Tabrani)
Alhamdulillah, syukur kita kepada Allah atas nikat
iman, islam dan sehat yang diberikan. Tidak terasa bulan suci, bulan magfirah,
bulan penuh rahmat, bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan yang didalamnya
terdapat lailatul qadr yang dinanti-nanti sudah dihadapan mata.
Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita memperkuat ikhtiar
persiapan diri dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan atau yang biasa
kita kenal dengan istilah tarhib Ramadhan.
Di lingkungan kita, pada saat menjelang bulan Ramadhan,
terdapat tradisi unik untuk mengungkapkan kebahagiaan luar biasa. Apapun
kegiatannya, yang jelas itu semua adalan bentuk ungkapan kegembiraan menyambut
Ramadhan. Jika kita bisa bergembira menyambut Ramadhan, maka seharusnya kita
bisa lebih bergembira dan semangat lagi kalau Ramadhan tersebut telah datang.
Lalu, persiapan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyambutnya?
Setidaknya,
ada 4 persiapan menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan kita
jelang:
1) Persiapan
Ruhiyah.
Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk
senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan alias tarhib Ramadhan. Beliau melakukan tarhib Ramadhan jauh-jauh hari
sebelum datangnya Ramadhan. Pada bulan Sya’ban, Rasulullah saw pun semakin
meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya. Beliau saw, misalnya, tidak
pernah melakukan puasa sunah sebanyak yang dilakukan di bulan Sya’ban.
Ibadah lain juga harus dipersiapkan seperti perbanyak
tilawah, qiamullail, shalat fardhu bejamaah di masjid, al-ma’tsurat pagi dan
petang. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Sya’ban kadar keimanan kita sudah
meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya’ban adalah masa warming up
sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa menjalani ibadah shaum dan
sebagainya itu sudah menjadi hal yang biasa.
Orang sadar maupun yang tersadarkan memahami bahwa
mempersiapkan keimanan itu bukan hanya pada bulan Sya’ban ini saja. Tetapi
dipersiapkan disetiap hari, namun pada momentum ini diharapkan untuk
meningkatkan persiapannya. Bulan Sya’ban ini juga bisa dikatakan sebagai bulan
batu loncatan untuk optimalisasi ibadah di bulan Ramadhan nanti.
2) Persiapan Jasadiyah.
Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang
lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang
dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal.
Maka, sejak bulan sya’ban ini mari persiapkan fisik seperti olah raga teratur,
membersihkan rumah, makan-makanan yang sehat dan bergizi dan istirahat yang
cukup.
3) Persiapan Maliyah.
Persiapan harta ini bukan untuk membeli keperluan buka
puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Mempersiapkan
harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan
memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan
bulan-bulan biasa.
4) Persiapan Fikriyah.
Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal ilmu
dan wawasan yang benar tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata:
“Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah
ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang
berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan
hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Mempelajari
kembali ilmu yang berkaitan dengan ibadah puasa, setidaknya mencakup empat
ilmu:
1. Fadha`ilu Ash-Shiyaam
(keutamaan puasa), agar kita memiliki motivasi yang kuat dalam menunaikan
ibadah puasa.
2. Hikamu Ash-Shiyaam
(hikmah puasa), agar kita mengerti maksud Allah dalam mensyariatkan
ibadah puasa.
3. Ahkaamu Ash-Shiyaam
(hukum-hukum puasa), agar kita faham sah atau tidaknya ibadah puasa kita.
4. Aadaabu Ash-Shiyaam
(etika puasa), agar pahala puasa kita tidak hilang atau berkurang, dan
agar kita semakin dapat memaksimalkan raihan pahala di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, ketika orang mau beramal tentulah
harus mempunyai ilmu, jika tidak bisa-bisa akan menjadi banyak kerusakan. Cara
untuk mempersiapkan ini antara lain dengan membaca berbagai bahan rujukan dan
menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk
mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntutan Rasulullah SAW, selama
Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan berbagai jenis
ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa juga penting untuk
dipersiapkan
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan
berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang
pernah kita lalui.
Demikian tips persiapan untuk menyambut bulan ramadhan,
semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bishawab..
Sumber: