Minggu, 29 Mei 2016

4 Persiapan Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan

 
 



“Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad & At-Tabrani)
Alhamdulillah, syukur kita kepada Allah atas nikat iman, islam dan sehat yang diberikan. Tidak terasa bulan suci, bulan magfirah, bulan penuh rahmat, bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan yang didalamnya terdapat lailatul qadr yang dinanti-nanti sudah dihadapan mata.
Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita memperkuat ikhtiar persiapan diri dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan atau yang biasa kita kenal dengan istilah tarhib Ramadhan.
Di lingkungan kita, pada saat menjelang bulan Ramadhan, terdapat tradisi unik untuk mengungkapkan kebahagiaan luar biasa. Apapun kegiatannya, yang jelas itu semua adalan bentuk ungkapan kegembiraan menyambut Ramadhan. Jika kita bisa bergembira menyambut Ramadhan, maka seharusnya kita bisa lebih bergembira dan semangat lagi kalau Ramadhan tersebut telah datang.

Lalu, persiapan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyambutnya?

1)  Persiapan Ruhiyah. 
    Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan alias tarhib Ramadhan. Beliau melakukan tarhib Ramadhan jauh-jauh hari sebelum datangnya Ramadhan. Pada bulan Sya’ban, Rasulullah saw pun semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya. Beliau saw, misalnya, tidak pernah melakukan puasa sunah sebanyak yang dilakukan di bulan Sya’ban.
Ibadah lain juga harus dipersiapkan seperti perbanyak tilawah, qiamullail, shalat fardhu bejamaah di masjid, al-ma’tsurat pagi dan petang. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Sya’ban kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya’ban adalah masa warming up sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu sudah menjadi hal yang biasa.
Orang sadar maupun yang tersadarkan memahami bahwa mempersiapkan keimanan itu bukan hanya pada bulan Sya’ban ini saja. Tetapi dipersiapkan disetiap hari, namun pada momentum ini diharapkan untuk meningkatkan persiapannya. Bulan Sya’ban ini juga bisa dikatakan sebagai bulan batu loncatan untuk optimalisasi ibadah di bulan Ramadhan nanti.
2) Persiapan Jasadiyah. 
    Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan sya’ban ini mari persiapkan fisik seperti olah raga teratur, membersihkan rumah, makan-makanan yang sehat dan bergizi dan istirahat yang cukup.
3) Persiapan Maliyah. 
    Persiapan harta ini bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Mempersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.
4) Persiapan Fikriyah. 
   Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal ilmu dan wawasan yang benar tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata: “Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Mempelajari kembali ilmu yang berkaitan dengan ibadah puasa, setidaknya mencakup empat ilmu: 
1. Fadha`ilu Ash-Shiyaam (keutamaan puasa), agar kita memiliki motivasi yang kuat dalam menunaikan ibadah puasa. 
2. Hikamu Ash-Shiyaam (hikmah puasa), agar kita mengerti maksud Allah dalam mensyariatkan ibadah puasa. 
3. Ahkaamu Ash-Shiyaam (hukum-hukum puasa), agar kita faham sah atau tidaknya ibadah puasa kita. 
4. Aadaabu Ash-Shiyaam (etika puasa), agar pahala puasa kita tidak hilang atau berkurang, dan agar kita semakin dapat memaksimalkan raihan pahala di bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, ketika orang mau beramal tentulah harus mempunyai ilmu, jika tidak bisa-bisa akan menjadi banyak kerusakan. Cara untuk mempersiapkan ini antara lain dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntutan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan berbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa juga penting untuk dipersiapkan
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui. 

Demikian tips persiapan untuk menyambut bulan ramadhan, semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bishawab..

Sumber: